Sejarah
Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) lahir dalam suatu retret yang diadakan pada tanggal 9-11
Januari 1987 di Ngadireso. Retret tersebut dihadiri oleh peserta dari Keuskupan Malang dan
Surabaya. Romo Yohanes Indrakusuma CSE mencoba merealisasikan suatu komunitas di
zaman modern ini, yang berinspirasikan pada komunitas Kristiani yang pertama (bdk Kis 2:41-47),
yaitu suatu komunitas yang berusaha menghayati hidup Kristen yang sejati berdasarkan pada
misteri agung cinta Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Maka dari itu komunitas ini mengambil
nama KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS, untuk selalu mengenangkan misteri agung
tersebut dan menghayatinya. Tanggal 11 Januari 1987 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya
Komunitas Tritunggal Mahakudus dan komunitas ini terus berkembang hingga saat ini.
Januari 1987 di Ngadireso. Retret tersebut dihadiri oleh peserta dari Keuskupan Malang dan
Surabaya. Romo Yohanes Indrakusuma CSE mencoba merealisasikan suatu komunitas di
zaman modern ini, yang berinspirasikan pada komunitas Kristiani yang pertama (bdk Kis 2:41-47),
yaitu suatu komunitas yang berusaha menghayati hidup Kristen yang sejati berdasarkan pada
misteri agung cinta Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Maka dari itu komunitas ini mengambil
nama KOMUNITAS TRITUNGGAL MAHAKUDUS, untuk selalu mengenangkan misteri agung
tersebut dan menghayatinya. Tanggal 11 Januari 1987 ditetapkan sebagai tanggal berdirinya
Komunitas Tritunggal Mahakudus dan komunitas ini terus berkembang hingga saat ini.
Spiritualitas
Spiritualitas Komunitas Tritunggal Mahakudus bersumber pada spiritualitas Karismatik Katolik dari
satu pihak dan dari pihak lain dari spiritualitas Karmel. Keduanya telah menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan pelayanan KTM. Karena itu KTM merupakan persekutuan
hidup, dengan suatu komitmen, bukan hanya sekedar persekutuan doa.
satu pihak dan dari pihak lain dari spiritualitas Karmel. Keduanya telah menjadi satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan dalam hidup dan pelayanan KTM. Karena itu KTM merupakan persekutuan
hidup, dengan suatu komitmen, bukan hanya sekedar persekutuan doa.
Visi dan Misi
Dalam Kuasa Roh Kudus, mengalami dan menghayati sendiri
Kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan
Sampai pada persatuan cinta kasih
Serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama
Kehadiran Allah yang penuh kasih dan menyelamatkan
Sampai pada persatuan cinta kasih
Serta membawa orang lain kepada pengalaman yang sama
Pertemuan Sel
Sel komunitas adalah suatu kelompok kecil yang berjumlah 4 - 16 orang yang mempunyai jalinan persahabatan yang erat di antara anggotanya, selalu berkembang biak, bersemangat dalam evangelisasi, pelayanan, pemuridan dan pembinaan pada anggota-anggotanya. Tekanan utama dalam sel adalah hubungan antar pribadi baik dengan Allah maupun dengan sesama. Sel-sel komunitas mengadakan pertemuan minimal 2 minggu sekali, idealnya adalah seminggu sekali. Penentuan jangka waktu pertemuan ini dapat dibicarakan bersama dan disesuaikan dengan situasi masing-masing sel. Lama waktu diadakannya pertemuan sel yang paling ideal adalah 1½ - 2 jam.